Dani Pedrosa Marah Soal Isu Pembatasan Berat

Jumat, 15 April 2011

Dani Pedrosa menyerang proposal pembatasan berat badan pembalap dan motor di pentas MotoGP. Karena hal itu sangat menyingggung dirinya.

Pembalap asal Spanyol ini memang 21 kg lebih ringan dari pembalap terberat di MotoGP. Dengan tinggi hanya 158 cm, maka Pedrosa (25 tahun) terlihat sangat kecil di atas motornya.
Jika pembatasan diberlakukan, bukan hanya pembalap terberat akan kena penalti. Tapi, juga pembalap teringan karena harus menambah bobot motor. Hal ini akan dialami Pedrosa dan kompatriotnya Toni Elias.

Kampanye pembatasan berat badan ini mulai dilancarkan di GP Spanyol di Sirkuit Jerez, 3 April 2011 oleh pembalap asal Italia, Valentino Rossi dan kompatriotnya Marco Simoncelli. Simoncelli merasa tak fair membalap dengan berat 72 kg.

"Problemnya, karena saya lebih besar dari semua pembalap MotoGP. Ini akan menguras lebih banyak bahan bakar motor. Saya juga harus mengatur mesin agar lebih irit, akibatnya motor tak bisa dipacu di lintasan lurus," kata pembalap San Carlo Gresini Honda ini di Motorcycle News.
Pedrosa yang hanya memiliki berat kelas bulu 51 kg langsung menanggapinya. Pembalap Repsol Honda ini sangat marah dengan isu berat badan yang akan dibahas di Asosiasi Pabrikan Motor (Motorcycle Sport Manufacturers Association) dalam beberapa pekan ke depan ini.

"Cerita ini selalu menyertai sepanjang karir saya. Di kelas 250cc, semua pembalap menyebut saya takkan bisa membalap karena bertubuh kecil. Tapi, saat saya mulai menang, mereka menganggap berat saya memberikan banyak keuntungan," ucap Pedrosa.

"Kini, itu kembali terjadi di MotoGP. Dan saya mulai lelah menghadapi hal ini karena semua orang sepertinya tak menginginkan saya menang. Memang, saya memiliki akselerasi bagus di lintasan lurus. Tapi, banyak orang lupa jika saya kesulitan di tikungan karena tak punya cukup cengkeraman dan tak lebih kuat saat mengerem."

"Saya juga tak terlalu kuat menahan terpaan angin. Saya punya bahu dan kaki pendek sehingga tak bisa memindahkan berat secepat orang yang lebih tinggi. Saya selalu ingin punya badan 10 cm lebih tinggi, karena ini akan membantu saya lebih bagus mengendalikan motor. Jika lebih tinggi, saya akan bisa memindahkan berat ke depan dan belakang dengan cepat.

Sementara itu, pembalap AS, Nicky Hayden justru mendukung pembatasan ini. "Saya pikir, pembalap berbobot ringan memiliki keuntungan dalam penggunaan bahan bakar. Saat masih setim dengan Dani, saya menghabiskan bahan bakar lebih banyak dengan hanya 21 liter di motor."

"Pembalap berat akan memunculkan banyak traksi, sedangkan pembalap ringan akan sangat diuntungkan di tikungan. Pembalap berat lebih cepat menghabiskan bahan bakar dan ban," tutur Hayden.

0 comments:

Posting Komentar

 
 
 
 
Copyright © SPORT